Rabu, 16 Juni 2010

Pekerja Anak di NTT 23.103 Orang

Media Indonesia. Sabtu, 05 Juni 2010 13:39 WIB
Penulis : Palce Amalo


KUPANG--MI: Sebanyak 23.103 anak di bawah usia 15 tahun di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggalkan bangku sekolah untuk bekerja membantu orang tua mereka.

Munculnya pekerja anak disebabkan kemiskinan yang melilit masyarakat daerah itu sehingga memaksa anak-anak memilih tidak bersekolah dan terjun ke dunia kerja. Kebanyakan dari mereka berasal dari kantong-kantong kemiskinan di pedesaan seperti di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara.

"Pekerja anak tertekan secara fisik dan mental sehingga membahayakan masa depan mereka," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTT Mien Noach di Kupang, Sabtu (5/6).

Dari jumlah itu, sebanyak 15.333 di antara mereka terdiri dari anak perempuan yang juga
rentan terhadap kekerasan seksual. Jumlah itu juga belum termasuk catatan LPA NTT yang menyebutkan 1.335 anak bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK).

Pekerja anak umumnya ditemukan di jalan-jalan di Kota Kupang, pelabuhan, terminal, dan pasar tradisional. Mereka bekerja sebagai penjual koran, jagung bakar, tas plastik, kue, dan penjual asesoris. Sejumlah anak juga ditemukan bekerja sebagai pembantu rumah tangga, pramuniaga, dan pelayan di warung makan.

Menurut Mia, dari puluhan ribu pekerja anak tersebut 18,91% di antaranya tidak pernah mengenyam bangku sekolah, 40,42% tidak tamat Sekolah Dasar (SD), dan 39,295 tamat SD. Hanya 1,35% yang menamatkan pendidikan SMP. (PO/OL-01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar