Sabtu, 21 Agustus 2010

Beli Laptop, DPRD Gelontor Rp 534 Juta

Harian Joglosemar,
Sabtu, 21/08/2010 09:00 WIB - cka/apl

SOLO—Sebanyak 40 anggota Dewan periode 2009-2014 bakal mendapatkan fasilitas laptop baru. Untuk pengadaannya sudah disiapkan anggaran sebesar Rp 534 juta dalam APBD 2010. Rencana itu langsung menyulut sikap kritis dari masyarakat.
Sehubungan dengan lelang pengadaan laptop untuk anggota Dewan ini, Sekretariat Dewan (Setwan) telah membuka pengumuman sejak 16 Agustus lalu. Dijadwalkan masa pendaftaran akan berakhir pada 27 Agustus mendatang. Dalam surat pengumuman lelang bernomor 050/02/PPJB-Setwan/VIII/ 2010 yang ditandatangani Ketua Pengadaan Laptop, dokter Sumartono Kardjo Mkes tersebut menginformasikan harga perkiraan sendiri (HPS) mencapai Rp 500 juta.
“Pagu anggaran pengadaan laptop sebenarnya Rp 534 juta. Namun spesifikasi laptop yang dicari sudah jauh ketinggalan sehingga kemudian dicari yang harganya mendekati yaitu HPS Rp 500 juta,” terang Sumartono ketika dihubungi, Jumat (20/8). Dikatakan, harga itu sudah termasuk asuransi barang jika laptop hilang.
Dengan pagu Rp 534 juta, maka harga satuan laptop untuk 40 anggota Dewan sebesar Rp 13,35 juta. Sementara itu, Kabag Umum Setwan, Edhi Warsito Iko mengatakan, sejauh ini jumlah pendaftar lelang sudah mencapai 14 rekanan. Rencananya, pada Senin (23/8) mendatang akan digelar ahnwijzing (penjelasan).
Disinggung, tentang nasib fasilitas laptop anggota Dewan periode 2004-2009, Edhi mengatakan, sebagian besar masih dipinjam anggota Dewan periode saat ini. Dari total 40 laptop, sekitar 30-an laptop dipinjam oleh anggota Dewan periode 2009-2014.
Boros Anggaran
Lebih lanjut, ditanya mengenai masih adanya laptop untuk anggota Dewan periode 2004-2009 yang belum dikembalikan, Edhi tak menjawab secara spesifik. Namun dikatakan ada satu laptop yang tak kembali lantaran hilang. “Satu hilang dan sudah ada surat keterangan hilangnya akhirnya diganti. Empat lainnya tidak bisa dipakai karena rusak,” tegasnya.
Sementara itu, sejumlah anggota Dewan masih enggan berkomentar tentang pengadaan fasilitas laptop ini. Pimpinan Dewan (Pimwan) baik Ketua DPRD Kota Solo, YF Soekasno maupun Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Muhammad Rodhi mengatakan persoalan itu menjadi urusan Setwan. Zainal Abidin, Koordinator Presidium Konsorsium Solo, kepada Joglosemar, Jumat (20/8) malam, mengaku tidak terkejut dengan rencana pemberian laptop setiap anggota Dewan. Dia menegaskan, jika rencana tersebut merupakan sebuah pemborosan terhadap uang negara.
“Jika dilihat dari kinerja para anggota Dewan, pemberian laptop seharga Rp 13 juta per unitnya, itu terlalu mewah dan termasuk pemborosan. Karena dengan anggaran sebesar itu, laptop yang didapatkan sangat bagus. Sedangkan kinerja para anggota Dewan hanya biasa-biasa saja sehingga penggunaannya tidak dapat maksimal,” tegas Zaenal yang juga Ketua Badan Pelaksana Harian Sari (BPHS).
Kecuali, lanjut Zainal, kalau kinerja anggota bagus dan sangat membutuhkan laptop berspesifikasi tinggi. “Laptop seharga Rp 6 juta menurut saya sudah sesuai dengan penggunaan mereka (anggota Dewan, red),” tandasnya.
Zainal mengatakan, mengenai mekanisme pengadaan juga perlu diawasi, karena meskipun dengan proses lelang, hal ini tidak menutup kemungkinan adanya ketidaktransparan dalam proyek tersebut. “Laptop dicek dulu apakah masih bisa digunakan atau tidak, kalau masih (bisa digunakan) tidak perlu melakukan pengadaan laptop,” tutupnya.
Hal senada juga diungkapkan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS, Bery Nur Arif. Bery dengan tegas mengatakan, meskipun dengan pemberian laptop kepada setiap anggota Dewan, tidak serta merta meningkatkan eksistensi kinerja mereka.
“Belum ada parameter yang mengatakan kalau dengan pemberian laptop mampu meningkatkan kinerja. Mungkin pengadaan itu untuk senang-senang saja,” tegas Bery saat dihubungi Joglosemar, Jumat (20/8). Bery mengatakan, setidaknya dengan gaji lebih dari Rp 4 juta, para anggota Dewan mampu kalau hanya membeli laptop untuk pekerjaan mereka. (cka/apl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar